Senin, September 24, 2007

ANTBITJKOEK II


Alatief Hanan (NBC/041)


Sarapan pagi, apapun menunya, manusia akan mengambil hikmah dan keuntungan baik secara fisik maupun mental. Atas dasar itu, apabila melihat manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya syaithan —dua sisi positif dan negatif selalu dibawa dan melekat pada diri manusia— dan apabila manusia lupa —sedikit saja— syaithan akan menjermusukan ke dalam lembah yang nista dan merusak hidup seseorang, maka sarapan pagi yang baik adalah dengan menu shalat sunah dhuha.

Waktu pagi, merupakan saat yang paling fleksibel bagi orang yang mampu membuat jadwal kegiatan di pagi hari untuk menyempatkan mendirikan shalat sunah dhuha, berapapun rakaatnya.

Ada beberapa manfaat yang dapat diidam-idamkan bagi yang mendirikan shalat sunah dhuha. Semua paham bahwasanya waktu dhuha itu adalah waktu yang dimiliki oleh Allah SWT secara mutlak, waktu dhuha merupakan waktu yang sangat indah, waktu yang memiliki panorama yang utuh, waktu yang menjadi pusat kekuatan pada harinya, waktu yang menjadi kekuasaan penuh, dan waktu yang bisa menjadi permohonan perlindungan hingga saat dhuha datang berikutnya.

Disamping itu, pada waktu dhuha kita dapat memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam mencari rezeki, karena waktu dhuha merupakan waktu penyebaran rezeki dari atas langit, dan pada saat itu juga Allah SWT akan menurunkan rezeki sampai di dalam bumi, begitu juga Allah SWT akan mengeluarkan rezeki yang masih di dalam bumi, dan pada waktu dhuha Allah SWT akan memudahkan rezeki apabila itu sukar, dan kita juga dapat memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari rezeki yang haram dan selalu mendapat rezeki yang halal dan suci, dan apabila rezeki itu masih jauh maka Allah SWT akan mendekatkan.

Dan pada waktu dhuha, kita juga dapat menikmati keagungan Allah SWT, keindahan Allah SWT, kekuatan dan kekuasaan Allah SWT yang akan melimpahkan rezeki kepada kita dan kepada hamba-hamba yang soleh.

Beberapa pendapat yang menganjurkan untuk mengambil keutamaan dalam waktu dhuha, maka pada saat telah selesai shalat dhuha maupun tiap-tiap selesai salam diantara shalat yang satu dengan shalat yang lain dengan membaca —paling tidak— Shalawat atas Nabi Muhammad saw, dan diteruskan dengan bacaan ”Laa ilaaha illallah wah dahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syaiin qadiir”.

Terlepas dari hubungan manusia dengan Allah SWT, maka shalat dhuha memang sangat diperlukan, apalagi bagi orang memiliki kesibukan dan beban kerja kantor yang tinggi dengan resiko stress, karena dengan melaksanakan shalat dhuha maka seseorang akan menjadi lebih tenang dan mudah mengendalikan diri serta meredam emosi sebelum melaksanakan pekerjanaannya.Faidah lain dari shalat dhuha sebagaimana dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya : “Barangsiapa yang menjaga sembahyang Dhuhanya niscaya diampuni Allah baginya akan segala dosanya walaupun seperti buih dilautan”. (Riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).

Tidak ada komentar: